Kamis, 25 Juli 2013

Kecerdasan Buatan di Bidang Pertanian

Teknologi adalah penerapan dan pengembangan ilmu-ilmu pada alat, mesin, serta proses untuk memantu manusia menyelesaikan masalahnya dalam kehidupan. Sedangkan pertanian dapat diartikan sebagai hal atau proses untuk menghasilkan bahan pangan, ternak dan produk-produk lahan dengan pemanfaatan sumber daya alam terutama tumbuhan dan hewan. Sehingga teknologi pertanian dapat diartikan sebagai usaha penerapan ilmu-ilmu terapan dan keteknikan pada bidang pertanian untuk memudahkan manusia mendapatkan hasil yang maksimal dari sumber daya hewan dan tumbuhan guna meningkatkan kesejahteraan manusia itu sendiri.
Objek formal dari ilmu teknologi pertanian berada dalam fokus pasca panen, yakni pemungutan hasil budidaya flora dan fauna, peningkatan nilai tambah hasil pertanian, pengolahan dan rekayasa hasil budidaya, penyimpanan hingga pemasaran produk-produk pertanian.

 Contohnya pada indhustri susu, teknologi pertanian terlihat jelas berperan setelah susu diperah dari sapi. Dengan penerapan teknologi pertanian, susu segar tersebut dapat ditingkatkan nilainya baik dengan rekayasa maupun pengawetan, seperti rekayasa menjadi susu bubuk maupun pengawetan susu dengan pasteurisasi. Kemudian, pada proses pemasaran susu tersebut, teknologi pertanian juga berperan antara lain pada teknologi pengemasan maupun manajemen pasar sehingga dengan teknolgi pertanian, nilai jual susu tersebut menjadi tinggi dengan biaya produksi yang dapat ditekan. Dari satu contoh ini, terlihat jelas bahwa melalui penerapan teknologi dalam bidang pertanian akan memudahkan manusia untuk menyelesaikan masalahnya dalam idang pertanian serta mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari sektor tersebut.

Sejarah
Teknologi Pertanian meruapakan gabungan dari disiplin ilmu teknik dan pertanian sehingga landasan utamanya selain ilmu alam juga termasuk matematika. Teknolgi pertanian mulai berkembang pada abad sembilan belas ketika terjadi Perang Dunia I. Saat itu kondisi pertanian Amerika dan Eropa benar-benar dibutuhkan untuk mendukung perang. Sehingga posisi ilmuwan dan teknokrat dilibatkan juga pada proses pertanian. Di tanah air, posisi teknologi pertanian berkembang ketika Belanda memberlakukan sitem tanam paksa atau Cultur Stelsel. Saat kebijakan itu dicanangkan, jumlah tenaga ahli untuk mengiringi jalannya tanam paksa sangat minim sehingga untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli tersebut, Belanda membentuk sekolah keteknikan berbasis pertanian dan kedokteran hewan di Bogor, Jawa Barat. Tujuannya adalah untuk menyukseskan program tanam paksa khususnya di tanah Jawa dan Sumatra. Barulah sekitar tahun 1960-an, teknologi pertanian menjadi bagian secara formal dari disiplin keilmuan yang diajarkan di beberapa  universitas di Indonesia.
Posisi teknologi pertanian menurut gaya Amerika berperan setelah panen atau pasca panen, yang meliputi teknik pemanenan dan teknik transportasi. Sebelum masuk ke pabrik, teknologi pertanian juga berperan melalui teknik penyimpanan serta teknik penggudangan dan akhirnya dipasarkan. Sedangkan menurut gaya Belanda dan Indonesia, teknologi pertanian juga berperan pada sektor irigasi dan alat-alat produksi selain pada sektor-sektor di atas.
Lingkup Teknologi Pertanian
1. Teknik Pertanian dan Biosistem
Bidang teknik pertanian berdasarkan pada ilmu keteknikan seperti matematika dan sejenisnya. Bidang ini mempelajari tentang perancangan alat-alat produksi dan pengolahan hasil pertanian yang bertanggung jawab pada spesifikasi dan optimasi alat-alat tersebut untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu, cakupan bidang ini juga termasuk teknik tanah dan irigasi beserta pemeliharaannya, energy dan elektrifikasi pertanian, serta lingkungan dan bangunan pertanian.
2. Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Bidang ini mengambil peran secara fokus dalam mata rantai pengolahan hasil pertanian mulai dari pemanenan hingga menjadi produk hasil pertanian. Sehingga bidang ini lebih berkonsentrasi pada seni mengolah hasil pertanian dan optimasi proses atau metode pengolahan untuk mendapat produk pertanian berkualitas tinggi.
3. Teknologi Industri Pertanian
Bidang teknologi industri pertanian mempelajari tentang industri pertanian yang arah utamanya adalah pada optimasi produksi. Dalam bidang ini dipelajari bagaimana mengoptimalkan fungsi material berupa hasil pertanian, alat-alat pertanian, metode pengolahan, faktor manusia dan modal untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar