Teknologi adalah penerapan dan pengembangan ilmu-ilmu pada alat,
mesin, serta proses untuk memantu manusia menyelesaikan masalahnya dalam
kehidupan. Sedangkan pertanian dapat diartikan sebagai hal atau proses
untuk menghasilkan bahan pangan, ternak dan produk-produk lahan dengan
pemanfaatan sumber daya alam terutama tumbuhan dan hewan. Sehingga
teknologi pertanian dapat diartikan sebagai usaha penerapan ilmu-ilmu
terapan dan keteknikan pada bidang pertanian untuk memudahkan manusia
mendapatkan hasil yang maksimal dari sumber daya hewan dan tumbuhan guna
meningkatkan kesejahteraan manusia itu sendiri.
Objek formal dari ilmu teknologi pertanian berada dalam fokus pasca
panen, yakni pemungutan hasil budidaya flora dan fauna, peningkatan
nilai tambah hasil pertanian, pengolahan dan rekayasa hasil budidaya,
penyimpanan hingga pemasaran produk-produk pertanian.
Contohnya pada indhustri susu, teknologi pertanian terlihat jelas berperan setelah susu diperah dari sapi. Dengan penerapan teknologi pertanian, susu segar tersebut dapat ditingkatkan nilainya baik dengan rekayasa maupun pengawetan, seperti rekayasa menjadi susu bubuk maupun pengawetan susu dengan pasteurisasi. Kemudian, pada proses pemasaran susu tersebut, teknologi pertanian juga berperan antara lain pada teknologi pengemasan maupun manajemen pasar sehingga dengan teknolgi pertanian, nilai jual susu tersebut menjadi tinggi dengan biaya produksi yang dapat ditekan. Dari satu contoh ini, terlihat jelas bahwa melalui penerapan teknologi dalam bidang pertanian akan memudahkan manusia untuk menyelesaikan masalahnya dalam idang pertanian serta mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari sektor tersebut.
Contohnya pada indhustri susu, teknologi pertanian terlihat jelas berperan setelah susu diperah dari sapi. Dengan penerapan teknologi pertanian, susu segar tersebut dapat ditingkatkan nilainya baik dengan rekayasa maupun pengawetan, seperti rekayasa menjadi susu bubuk maupun pengawetan susu dengan pasteurisasi. Kemudian, pada proses pemasaran susu tersebut, teknologi pertanian juga berperan antara lain pada teknologi pengemasan maupun manajemen pasar sehingga dengan teknolgi pertanian, nilai jual susu tersebut menjadi tinggi dengan biaya produksi yang dapat ditekan. Dari satu contoh ini, terlihat jelas bahwa melalui penerapan teknologi dalam bidang pertanian akan memudahkan manusia untuk menyelesaikan masalahnya dalam idang pertanian serta mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari sektor tersebut.
Sejarah
Teknologi Pertanian meruapakan gabungan dari disiplin ilmu teknik dan
pertanian sehingga landasan utamanya selain ilmu alam juga termasuk
matematika. Teknolgi pertanian mulai berkembang pada abad sembilan belas
ketika terjadi Perang Dunia I. Saat itu kondisi pertanian Amerika dan
Eropa benar-benar dibutuhkan untuk mendukung perang. Sehingga posisi
ilmuwan dan teknokrat dilibatkan juga pada proses pertanian. Di tanah
air, posisi teknologi pertanian berkembang ketika Belanda memberlakukan
sitem tanam paksa atau Cultur Stelsel. Saat kebijakan itu dicanangkan,
jumlah tenaga ahli untuk mengiringi jalannya tanam paksa sangat minim
sehingga untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli tersebut, Belanda
membentuk sekolah keteknikan berbasis pertanian dan kedokteran hewan di
Bogor, Jawa Barat. Tujuannya adalah untuk menyukseskan program tanam
paksa khususnya di tanah Jawa dan Sumatra. Barulah sekitar tahun
1960-an, teknologi pertanian menjadi bagian secara formal dari disiplin
keilmuan yang diajarkan di beberapa universitas di Indonesia.
Posisi teknologi pertanian menurut gaya Amerika berperan setelah
panen atau pasca panen, yang meliputi teknik pemanenan dan teknik
transportasi. Sebelum masuk ke pabrik, teknologi pertanian juga berperan
melalui teknik penyimpanan serta teknik penggudangan dan akhirnya
dipasarkan. Sedangkan menurut gaya Belanda dan Indonesia, teknologi
pertanian juga berperan pada sektor irigasi dan alat-alat produksi
selain pada sektor-sektor di atas.
Lingkup Teknologi Pertanian
1. Teknik Pertanian dan Biosistem
Bidang teknik pertanian berdasarkan pada ilmu keteknikan seperti
matematika dan sejenisnya. Bidang ini mempelajari tentang perancangan
alat-alat produksi dan pengolahan hasil pertanian yang bertanggung jawab
pada spesifikasi dan optimasi alat-alat tersebut untuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Selain itu, cakupan bidang ini juga termasuk teknik
tanah dan irigasi beserta pemeliharaannya, energy dan elektrifikasi
pertanian, serta lingkungan dan bangunan pertanian.
2. Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Bidang ini mengambil peran secara fokus dalam mata rantai pengolahan
hasil pertanian mulai dari pemanenan hingga menjadi produk hasil
pertanian. Sehingga bidang ini lebih berkonsentrasi pada seni mengolah
hasil pertanian dan optimasi proses atau metode pengolahan untuk
mendapat produk pertanian berkualitas tinggi.
3. Teknologi Industri Pertanian
Bidang teknologi industri pertanian mempelajari tentang industri
pertanian yang arah utamanya adalah pada optimasi produksi. Dalam bidang
ini dipelajari bagaimana mengoptimalkan fungsi material berupa hasil
pertanian, alat-alat pertanian, metode pengolahan, faktor manusia dan
modal untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.